Akhir-akhir ini aku merasakan lelah batin yang sangat amat. Tapi nggak seorang pun yang paham. Nggak seorang pun yang mengerti. Bahkan orang yang setiap hari mendengarkan keluh kesahku. Aku nggak bisa melangkah tanpa bantuan orang-orang terdekatku, aku butuh mereka. Tapi mereka nggak ngerti. Aku bingung.
Setiap duka yang terucap dari mulutku, setiap resah yang tampak diwajahku, dan setiap tetes air mata yang menandakan aku benar-benar kehilangan jalan tidak merubah keadaanku sedikitpun. Aku tidak bisa diam seperti ini. Menanti jawaban tak pasti dari mereka yang telah menipuku.
Ada beban dalam diriku yang ingin segera aku lemparkan jauh-jauh. Aku muak merasakan siang hari di Surabaya. Aku enggan pergi ke kampus yang mereka agung-agungkan itu. Aku lelah berpura-pura tersenyum padahal aku sakit!!!!!!
Aku tetap diam seolah tidak ada sesuatu yang penting telah terjadi. Aku masih berpura-pura tertawa ketika dikelas. Aku masih berpura-pura asyik diajak bicara ketika berkumpul dengan anak-anak kampus. Aku tahu mereka nggak sejalan dengan pemikiranku. Atau, kalaupun ada yang sepemikiran, mereka memutuskan untuk menyerah. Ingin rasanya seperti mereka. Menyerah. Tapi aku tahu aku harus lakukan ini. Aku harus dapatkan yang aku mau selagi aku masih disini, selagi mereka bertanggung jawab atas aku. Aku ini karang. Karang besar dilautan yang nggak bisa hancur karena satu deburan ombak. Aku karang besar dilautan yang menjadi tempat hidup bagi makhluk laut lain. aku karang besar dilautan yang suatu hari nanti menghalangi deburan ombak besar yang ingin merusak daratan.
AKU. TIDAK. BOLEH. HANCUR.
Sejak kejadian dikampus yang kemudian mengganggu setiap malamku itu, aku berubah. Aku tidak merasakan keceriaan yang selalu bertumpah setiap hari padaku. Aku enggan membuka mataku dan menerima kenyataan bahwa aku masih disini setiap pagi. Aku memimpikan mereka di hampir setiap malam di tidurku. Dan yang membuatku benar-benar kecewa pada diriku sendiri, aku membuat mama melihatku menangis! Aku menangis di pagi yang cerah, di ruang makan, aku menangis ketika sarapan! Rasa pedih itu nggak pernah hilang sampai sekarang.
Aku benar-benar lelah. Ingin rasanya aku bangun dari tidurku di tempat yang berbeda. Menatap masa depanku dengan lebih menyenangkan. Melepaskan semua ini. Menghilangkan sesak ini.
No comments:
Post a Comment