After all this time
I never thought we'd be here
Never thought we'd be here
When my love for you was blind
But I couldn't make you see it
Couldn't make you see it
That I loved you more than you'll ever know
A part of me died when I let you go
Ndy...
Malam ini badanku memang lelah. Di kasur tua ini, ditempat asing ini, dikamar seram ini, aku masih juga memikirkanmu. Padahal aku berharap dengan ini aku bisa melupakanmu. Pergi ke kota orang beberapa bulan. Tidak sekalipun melihatmu untuk waktu yang lama.
Aku ingin kau pergi dari bayang-bayang dikepalaku. Tapi, tadi aku benar-benar sedih mendengar teman-teman kita menertawakanmu. Menghina kebodohanmu. Kamu laki-laki. Tidak seharusnya kamu melakukan ini. Tidak seharusnya kamu ditertawakan. Tidak seharusnya aku mendengar mereka melakukannya.
Karena itu membuatku ingin menangis.
Menangisi kebodohanmu. Kebodohan kita.
Sebenarnya, mereka menertawakan aku karena aku menyukaimu. Kamu yang terkenal senang memainkan perasaan wanita. Aku hanya tersenyum, ketika mereka menunjukkan SMS-SMSmu yang gila. Yang membuat mereka semakin menertawakanku.
Menyukaimu? Kata mereka, hanya cewek berotak sebesar anggur yang bisa menyukaimu dengan tulus.
Sebegitu menyedihkan itukah aku?
No comments:
Post a Comment