Pages

Blog Archive

Are you here because google didn't show you the right list from your keyword?

Saturday, December 5, 2009

Terdiam

selagi kita terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. entah apa yang terjadi disana. aku disini, berpikir...

aku ingat ketika papa mendongengiku kisah-kisah aneh pengantar tidur. aku melihatnya tersenyum sambil menceritakan kisah lucu. entah seberapa berat beban yang ia pikul, ia masih tersenyum untukku. betapa orang yang kita sayang akan mencoba hal terbaik yang ia bisa untuk membuat kita tersenyum. ia akan tersenyum untuk kita meski sebenanya ia tidak mampu. ia akan tersenyum, karena jika kita membalas senyumnya, ia akan mendapat kekuatan. ia akan tersenyum karena ia ingin bahagia bersama kita.

selagi kita terdiam, menyadari betapa rapuh hati mereka. entah apa yang terjadi disana. aku disini, berpikir...

aku ingat ketika keluargaku berlibur. disatu moment, karena keegoisanku, saat terjadi hujan lokal dan longsor, kami harus menyebrangi sungai dan menaiki tangga untuk sampai ke tempat parkir. tempat itu telah kosong. tiba-tiba mama kram perut dan papa harus menjaganya. ia meminta aku, harun, dan abang untuk meninggalkan mereka berdua demi keselamatan kami. tiga anak kecil yang terjebak ketakutan. tertatih-tatih. menatap kedua orangtuanya ditengah sungai. kutelusuri anak tangga yang terkena timbunan longsor yang berbahaya demi sampai diatas. aku menangis dan kedinginan. dalam hati aku percaya, meski tak ada yang berani turun untuk menjemputnya, tapi mereka akan datang padaku. dan, ya, mereka selamat. memelukku. kudengar semua orang bertepuk tangan dan memberi mereka selamat. ketika aku percaya, maka aku akan tetap percaya. meskipun aku menangis dan menatap seolah tak memiliki harapan, tapi aku akan tetap percaya.

selagi kita terdiam, mencoba menenangkan hati meski tak mampu. entah apa yang terjadi disana. aku disini, berpikir...

aku ingat ketika aku telah berganti baju dan memakai penutup kepala. aku ingat ketika mereka memintaku untuk berbaring. aku menangis ketakutan. memohon pada mama dengan sangat agar tak meninggalkanku sendirian. aku menangis dan memohon berulangkali. kupegang tanganya erat-erat sampai kami memasuki ruang operasi. aku masih juga memohon. mama menenangkan aku. aku tahu ia khawatir, namun ia berkata tidak akan terjadi apa-apa. aku tetap ketakutan dan menangis terlebih ketika suster mulai menusukkan jarum suntik untuk membiusku. mama membisikkan aku bahwa tidak akan terjadi apa-apa. ketika aku sadar. aku merasakan sakit yang amat sangat. tapi aku tidak apa-apa. seperti kata mama. kita akan mencoba saling menenangkan, mencoba saling menguatkan, mencoba saling menggenggam hati satu sama lain. memang berat untuk dilakukan, tapi itu akan menjadi alasan kita untuk tetap ada. menjadi alasan untuk tetap bertahan disini.

selagi kita terdiam.
aku masih juga tak dapat mengatakan apa-apa. aku ingin terus tersenyum untuk memberinya kekuatan. aku ingin terus percaya karena aku tahu ia bisa. aku ingin saling menguatkan, karena dia alasanku untuk bisa tetap bertahan disini...

aku masih juga disini, aku akan terus disini, menunggumu mengetuk pintuku.

2 comments: