S.Ikom

hari ini adalah hari bersejarah dalam hidupku. aku resmi memiliki gelar S.Ikom sekarang, gelar yang akhirnya aku dapatkan setelah penuh perjuangan dan keputusasaan.

didepan orang tuaku, mereka memanggil beberapa nama mahasiswa dengan IPK tertinggi. aku yakin mama dan papa tersenyum tak kala namaku disebut sebagai salah satunya. perjuangan yang berat itu telah aku lalui... dengan sangat baik.

didepan mereka, aku bernyanyi bersama anggota PSM. satu yang spesial adalah aku membacakan sebuah puisi tentang rasa terimakasih kepada papa dan mama. aku pun sukses membuat beberapa dari ibu yang datang menjadi terharu. mamaku sendiri nangis terharu sampai hidungnya jadi meraaaaahh sekali. hihihi....

terimakasih, ya Allah...
terimakasih untuk semua kesempatan baik yang telah Engkau berikan padaku.

ada satu cerita yang tidak jauh dari momen ini. ketika nama-nama peserta wisuda dipanggil satu persatu, ketika namaku disebut, dengan tenang aku menaiki panggung, bersalaman dan menerima map ijazah serta prosesi lainnya.

ketika aku berjalan menuju kursi dudukku, nama sahabatku disebut. pandanganku pun serta merta menjadi kosong. saat itu, dosenku yang menyebutkan namanya berkata pada para peserta wisuda dan tamu untuk berdoa bersama untuk kesembuhannya.

===

saat pertama aku berusaha survive hidup sendiri, kami berempat, rombongan dari Surabaya, kemana-mana selalu bersama. sampai akhirnya kami mulai terpecah, salah seorang teman yang kebetulan cewek, memiliki gaya hidup yang memang tidak nyaman untuk kami bertiga. hingga akhirnya, kami selalu bertiga. lambat laun kami menjadi berempat, bersama salah satu teman dari Riau.

kami berempat, dalam formasi baru yang selalu mereka bilang Punk In Love VS OVJ, tiga cowo dari film Punk In Love dan si Nunung dari OVJ. ya, kata mereka kelakuanku kayak nunung. ngakak mulu, diem2 ngompol... (bagian ngompolnya jangan dimasukin hati, itu boongan kok, suer!) hihihi

bangun tidur, sarapan bareng, lalu ngumpul dikosan salah satu dari kami, merencanakan kegiatan sehari itu, pulang ke kosan masing-masing untuk mandi (kadang nggak pake mandi. hahaha!), berkumpul lagi dan kita melakukan banyak hal bersama...

hunting foto, nongkrong, nyamil, jalan-jalan, makan mie ayam si Kumis, ngobrol di depan CK dekat hotel Posters, bengong dikosan, ngelirikin Blue Fame, buka-buka Kaskus, masuk kelas (dan duduk paling belakang bertiga-kecuali temen yang dari Riau karena kita beda kampus), ngerjain tugas, nyicil skripsi, sampai nyebar kuisioner dan menyelesaikan skripsi bersama, mengerjakan skripsi bersama-sharing buku-bantu ngitung coding sheet-ngerapiin tulisan, hingga kita sidang bersama di hari yang sama.

betapa persaudaraan kami erat. indah. penuh warna. narsis. kocak.

hingga saat salah satu dari kami mengalami kesusahan. nginep bareng ketika kosan salah satu dari kami sedang digandrungi sang 'penunggu'. membantu menyelesaikan masalah satu sama lain. line curhat 24 jam nonstop, kapanpun kami butuh teman ngobrol. hingga ketika aku nyasar dan tidak tahu jalan pulang, mereka reka menjemputku pulang. ketika aku takut nyebrang untuk ke ATM, mereka yang menemaniku menyebrang bersama. bahkan kami saling bantu untuk masalah yang sangat sensitif, uang! betapa Tuhan sayang kami berempat, kami selalu diberi tawa.

di hari aku mengenakan toga
dengan bangga aku memakai kebayaku
berjalan dengan sepatu hak tinggi
berdandan bak pesta ini hanya untuk aku
semua orang bergembira
semua orang bangga
semua orang tak lepas mengucapkan selamat
semua orang, tidak sama denganku
meski bahagia, hati ini biru
luka teriris menatapnya diatas kasur putih
banyak aliran baru dibuat,
dihidungnya, ditangannya, dilehernya...
banyak alat menempel,
didadanya dan di jarinya...
semua untuk membantunya bangun...
nafasnya yang masih juga tersengal-sengal
dan tatapan matanya yang kadang kosong... ohh...

namanya tepat dibawahku,
ia akan dipanggil setelah aku
ia akan menaiki panggung dengan bangga
membuat orang tuanya penuh haru
lalu kami akan tertawa dan berfoto bersama
dan kami akan berjanji "see you again!"
kami akan datang ketempatnya,
tempat kesayangannya,
menikmati dingin angin malam
bermain gitar dan membuat barbeque party

sembuhkan dia, Tuhan...
kembalikan ia seperti dulu lagi
ia baik
ia ramah
ia setia kawan
ia adalah sahabat...

untuk sahabatku tersayang yang sedang terbaring lemah dirumah sakit, maaf untuk pilihan yang sangat sulit ini. seandainya aku bisa disini menemanimu hingga kamu bisa tertawa lagi...

from the deepest of my heart, i'm sorry... i'm so sorry...