menyakitkan ketika kamu keluar dari pintu itu dan meninggalkan aku begitu saja seperti seorang pelacur. aku bukan pelacur, ketahuilah itu dari usapan tanganku dipipimu. ketahuilah itu dari genggamanku ditanganmu. dan ketahuilah itu dari mataku yang tak mau menatapmu pergi. seorang pelacur hanya memperlakukanmu dengan baik karena uang yang kamu bawa. dan aku memang bukan pelacur.
lalu aku duduk menghadap pintu yang baru saja kamu tutup. aku menatapnya dengan rasa yang berkecamuk. aku marah. aku sedih. aku seperti ditampar. tiba-tiba airmata itu menetes. aku mendekap kedua lututku. berharap ini adalah sebuah kesalahan yang dapat diperbaiki. namun ternyata kamu memang benar-benar pergi. kamu tidak mengetuk pintuku lagi atau mengirimiku ucapan maaf.
aku telah meninggalkan dunia yang penuh gemerlap itu. namun puing-puing sampah dari dunia itu masih terus berjatuhan menghujani aku. kamu adalah sampah. dan aku adalah manusianya. mungkin aku berbeda dari yang lain. aku yang menganggap sebuah sampah bisa menjadi berharga. aku menyambutmu karena aku tahu kamu bisa menjadi berharga.
kenyataannya, sampah adalah sampah. ia adalah benda yang semestinya dibuang dan dibiarkan hancur bersama tanah. sudah nasibnya menjadi terinjak. salahku mengharapkan kamu bisa lebih baik dari seonggok sampah terinjak.
pikiranku selalu salah tentang kamu. entah ada apa. ketika dalam dekapanmu, aku merasa aman sekaligus takut. aku tahu kamu tidak akan biarkan mereka melukaiku. dari semua ini, satu-satunya orang yang melukaiku adalah kamu.
waktu yang singkat. beruntunglah pada waktu yang mengujiku. hanya waktu yang singkat yang memang aku butuhkan. tertawalah karena aku membantumu. ceritakan pada dunia jika kamu ingin. pulanglah dan berdirilah didepan kaca. kamu menyedihkan. kamu sangat menyedihkan. bersikap begitu karena kepedihan. aku manusia yang tidak diciptakan untuk selalu mengerti kemauanmu. aku tidak diciptakan untuk selalu membantumu.
dalam gelapnya kamar berhias cahaya-cahaya kecil berwarna biru. semoga kau selalu bersedih hati sebelum menuangkan kata maaf padaku. amin.
sebuah cerita yg mengguncang iman
ReplyDeletemengguncang iman? wah ambigu nih... hehehe... maksudnya lebih kearah positif atau negatif? xixixi ! XD
ReplyDeleteini sebenarnya cerita tentang orang yang berdoa, mengharapkan hal jelek terjadi pada seseorang yang melukainya. kadang kita nggak sadar kita udah nyakitin orang lain. makanya kita harus belajar peka. jangan sampai ada orang lain berdoa seperti ini untuk kita... :)