makin hari, hampir setiap malam, aku merasa menemukan Dida yang dulu. Dida yang melankolis, sosok yang sensitif dan egois. mungkin karena mendekati sidang skripsi. mungkin juga karena homesick. entahlah, bisa jadi memang seperti inilah bentuk asli seorang Dida.
sejenak aku memandangi koleksi foto-fotoku di laptop. begitu mengasyikkan, memandang wajah-wajah penuh senyum. beberapa candid picture juga masih menyisakan tawa kecil untukku. aku pun menjadi terharu.
lalu aku membuka folder foto-foto beberapa tahun yang lalu. foto-fotoku bersama beberapa closed friends dan beberapa orang yang dulu pernah membuatku crush on them. hahaha! rasa kangen itu kembali menyeruak dalam butir-butir air mata. hahh... kangen adalah kata-kata yang menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan kita dalam menghadapi masa lalu tapi aku masih juga sering mengalaminya.
ketika aku mengetik ini, aku telah meninggalkan sedetik, dua detik, tiga detik, masa laluku... terus mengalir namun tak pernah menjauh. ia seperti perahu kertas di kolam air, tak akan menghilang jauh, ia hanya akan menyentuh dasar kolam, ia tak akan pernah hilang, mungkin ia akan melebur, bersama kita...
aku melakukan banyak hal yang tidak aku inginkan. aku memaksakan banyak hal yang tidak mampu aku lakukan. aku mengitari banyak hal dan meninggalkan semua yang mengitariku. aku melakukan banyak kebodohan. tapi aku mengulanginya lagi dan lagi.
hahh... jam tiga pagi. aku melakukan hal bodoh satu lagi, menikmati menulis di blog pagi buta, padahal ini sudah hari jumat. sangat sulit memaksaku meninggalkan kebiasaan ini diwaktu penting. sepertinya butuh latihan untuk membedakan "membuka laptop dan menulis blog" dengan "membuka laptop dan melakukan kewajiban". okay. i stop it. hihihi... gotta sleep now. i need to mustering to face my backbreaking friday. bye people! =).
No comments:
Post a Comment