hi guys! =)
back again here :)
dan lagi-lagi di pagi buta. hihihi... tampaknya predikat bat woman ini susah sekali hilang ya :P
well, laporan singkat hidupku beberapa hari ini, skripsiku sudah selesai, aku sudah melewati waktu-gila-sensitif-unpredictable itu dengan cukup baik, Bandung mulai panas (hey, i think it's already summer, right? i need beach here! lol), kebiasaan burukku kembali lagi setelah sekian lama hilang, and the bad news is... my hair is still falling! and it's getting worst.
ah, yeah, i know, I'm pull round yet.
lately, aku jadi sering dengerin lagunya Yui yang Goodbye Days. meskipun aku nggak yakin itu bahasa jepang atau filipina (hahaha!), tapi yang penting tau artinya kan? hehehe... ya! i like it, sejak pertama mendengar versi akustiknya. so deep and easy listening.
ngomong-ngomong soal lagu, ada satu lagu yang jadi sering ada di list tiap kali aku mengerjakan tugas atau sekedar online lewat laptop. I Promise by Stacie Orrico. dilihat dari lagu memang easy listening, juga berbahasa inggris, punya arti yang bagus, sederhana, dan jadul. tapi ada satu cerita di balik lagu itu.
well, di Bandung, di daerah seputaran Gazibu, ada sebuah cafe bernama Green Cafe. kalau lihat konsepnya, 11-13 lah sama Kunang-Kunang di Surabaya. memang dekorasinya lebih bagus Kunang-Kunang karena ada kolam ikan di bawah kita waktu di jalan masuk sedangkan di Green cafe hanya tanaman-tanaman dan sedikit aliran air-tanpa ikan. di Green cafe sebagian besar kursi untuk kostumer berupa sofa.
diantara keduanya, Green cafe memang lebih menyenangkan buatku (harganya pun lebih bersahabat. hihihi! maklum, kalau di Bandung naluri anak kos-nya muncul, beda kalau di Surabaya... hehee). dulu, aku dan Mega sering kesana. selain tempatnya tidak begitu jauh dengan kampusku, dan tempatnya cozy, alasan lainnya adalah, aku sangat suka dessert buatan mereka! hihihi! nggak heran banyak orang kesana untuk mencoba dessertnya. yang lucu, waktu aku disana, ada tante setengah baya yang datang kesana hanya untuk makan strawberry cheescake. awalnya itu membuatku ketawa, hingga akhirnya aku menjadi ketagihan untuk kembali.
disana, mereka selalu memutar lagu-lagu yang enak didengat telingaku. ya, sesuai seleraku. nah, waktu jaman SMP, I Promisenya Stacie Orrico nggak booming disekolahku, tapi tiap hari aku denger lagunya dari komputer. eh, waktu nongkrong disana, lagu ini diputer lagi. wahh, kembali lah kenangan masa lalu itu. dulu, aku sering telepon cinta monyetku (yang sampai sekarang nggak kesampaian untuk jadian) sambil mendengarkan lagu ini. hihihi...
you know, it's silly. awalnya, aku selalu melihatnya bersepeda ketika berangkat sekolah, kami selalu bertemu tapi dia tidak pernah tahu aku. lalu, itu berkembang karena aku mencoba memberanikan diri. aku setahun meneleponnya hampir setiap hari selama setahun setiap pulang sekolah. bercanda dan berbagi tentang banyak hal. menatapnya dari jauh ketika dia bermain basket. bahkan aku pernah pulang larut hanya untuk menontonnya mengikuti pertandingan basket, aku pulang sambil sesekali menjerit karena anak-anak tim basket menjahiliku dengan mencoba memberikan anak kucing kepadaku.
saat itu aku hanyalah anak SMP biasa. anak yang setiap pulang sekolah langsung pulang ke rumah di antar pak wito, supir anat jemput aku dan empat teman dekatku. kalau pun tidak pulang kerumah, paling aku ke tempat les. anak yang membunuh waktunya dengan komputer jadul dan kertas kosong. anak yang lebih memilih bermain sendiri di halaman belakang daripada berkumpul dengan anak-anak kampung rumahku. anak yang selalu mengikuti olimpiade palajar meskipun sejujurnya aku bukanlah anak yang pandai. aku masih pakai mini-set. aku tidak tahu cara berdandan. aku masih menuliskan "i love you" di belakang bukuku. aku yang bodoh akan woman rules. aku suka berantem dengan teman laki-lakiku. aku kasar dan tidak takut untuk melukai siapa saja yang menggangguku.
sedangkan dia, dia adalah anak laki-laki berwajah judes dan susah bersikap ramah pada para gadis. dia pernah memacari kakak kelas kami yang paling cantik disekolah. dia bahkan meminum L-Men agar tubuhnya terlihat macho. dia sangat usil, dia senang sekali menakutiku dengan kucing padahal dia tahu aku benci kucing. dia punya seekor kucing anggora berwarna coklat muda. dia anak band. saat itu, dia sangat menyukai lagu Linkin Park. dia salah satu dari anak KRAT'S, geng yang terkenal disekolah kami. dia golongan anak-anak keren. meskipun terlihat kasar dan tidak begitu pandai, tapi dia sungguh baik padaku. dia bercerita banyak padaku, aku bahkan berbagi rahasia dengannya. dia juga tahu aku suka menulis.
suatu hari, dia memintaku menuliskan sebuah cerpen untuknya. hari berikutnya aku memberikan cerpen itu didalam sebuah amplop dan aku titipkan pada teman sekelasnya. sepulang sekolah, saat bicara ditelepon, dia bilang dia menyukainya. dia bahkan menyuruhku membuat cerpen berseri untuknya! hari berikutnya, aku menuliskan cerpen berseri itu lagi dan lagi.
selang berapa lama, ada sedikit kekhawatiran dihatiku bahwa dia tidak akan menyukainya, jadi aku berhenti menulis. you know what he said to me? dia bilang "tulisanmu bagus, kok! aku suka... tulis lagi ya... nanti aku tempel cerpen-cerpenmu ditembok kamarku..."
"kalau nanti teman-teman yang lain tahu, terus tanya ini tulisan siapa, kamu jawab apa?"
"aku jawab, ini buatan dida..."
aku bahkan masih ingat dia mengatakan hal itu, mengatakan bahwa tembok biru-nya akan penuh dengan tulisanku. saat itu aku masih 13 tahun. saat itu aku sering berbuat bodoh dan memalukan. tapi aku sungguh menyukainya.
sejak saat itu, aku rajin menulis. aku terus menulis meski bukan menulis untuknya lagi. dia adalah orang pertama yang menyukai tulisanku. semangatku tidak boleh mati meski dia tidak lagi mambaca untuk membuatku senang. aku harus terus menulis, because it will always make me feel alive...
Will I take tender care of you?
Take your darkest night and make it bright for you
Will I be there to make you strong and to lean on?
When this world has turned so cold
Will I be the one that's there to hold?
Will I be there when you call me in the middle of the night?
Will I keep the rain from falling down into your life?
I promise, I promise
I promise I will
No comments:
Post a Comment