Pages

Blog Archive

Are you here because google didn't show you the right list from your keyword?

Friday, July 23, 2010

Tuhan, kemana si ikhlas pergi?

sebagai remaja normal, kita pernah jatuh cinta. mempunyai teman dekat. suka diajak nge-date. suka pergi ke pesta. suka keramaian. suka datang ke tempat-tempat gaul. suka membeli baju mirip dengan baju-baju yang dipakai model dimajalah kesayangan kita. suka curhat tengah malam dengan sahabat-sahabat wanita. sering begadang menelepon orang yang kita suka. pulang pagi buta. keluyuran nggak tahu waktu.

semuanya memang normal. terlebih ketika kita menemukan masalah. putus dengan pacar. gebetan pergi tanpa pernah bilang "sayang". bertengkar dengan sahabat. rahasia kita terbongkar dimuka umum. dimarahin orang tua. dibohongin. nilai-nilai sekolah jatuh drastis. diomelin guru.

lalu kita sembunyi didalam kamar. duduk diatas kasur sambil memeluk bantal kesayangan, memikirkan apa yang salah dengan kita. kemudian pasrah, masuk ke kamar mandi, menangis dibawah kucuran shower air dingin, berharap orang rumah nggak dengar kita menangis dan berharap kita cepat kedinginan agar segera berhenti menangis.

rasanya normal masa muda kita penuh warna. menyenangkan meski kadang harus menangis. tapi kita menjadi kuat, apalagi sahabat-sahabat kita terus menghibur ketika kita menjadi jomblo. keluarga juga mendukung lebih agar nilai kita tidak lagi jatuh. lalu kita menemukan semangat, dan semuanya akan baik-baik saja.

betapa kita mensyukuri hidup atas keluarga dan sahabat yang mengelilingi hidup kita. setiap malam kita masih begadang, tapi tak lagi untuk menelepon orang yang kita suka atau gossip tengah malam bersama teman wanita kita. kita akan bersyukur pada Tuhan ditengah malam. mengucap syukur atas hidup yang indah. masih berdoa (dan memohon) agar hidup akan terus sebaik ini.

bagi kita, remaja, sahabat adalah segalanya. ia adalah follower kita. ia penasehat fashion kita. ia tentor diluar kelas sekaligus buku tentang pengetahuan pacaran. ia alat penggelitik yang membuat kita selalu tersenyum. ia selimut yang selalu melindungi. ia adalah kembaran yang akan turut sedih ataupun senang. ia adalah tissue yang menghentikan tangis. kadang ia pula mulut ajaib karena tiap katanya seperti lem yang akan melekat dan menempel dipikiran kita, juga mempercayainya. that's what a friends are for... maybe.

tahu kah kalian diluar sana para pembaca tulisanku, whoever you are? darah itu tak lagi mengalir, namun lukanya masih berwarna merah. jauh didalam sini, dilubuk hatiku, ada goresan kecil. sangat kecil hingga tak satupun dapat mengetahuinya.

luka hati dimasa remaja yang paling parah bukan datang dari pacar atau gebetan. tapi dari sahabat yang telah kita percaya namun dengan bangga mencabik-cabik kebahagiaan kita dari belakang.

Tuhan, kemana si ikhlas pergi?
mengapa aku tak juga dapat menyembuhkan luka batin ini? aku harus apa lagi? aku sudah melalui semuanya, bahkan membiarkan mataku merah dan perih karena terlalu banyak menangis. ia tak akan tahu betapa sakitnya aku, dan aku tak perlu tahu apakah ia peduli akan kesakitanku. ia bukan teman sejatiku. teman sejati tak akan membuat kita menderita lantas menjadi bahagia karenanya.

susahnya belajar ikhlas.

tapi aku akan tetap belajar, meski harus menangis lagi dibawah kucuran shower air dingin untuk melaluinya. i'm trying to forgive and forget.

2 comments:

  1. Forget & forgive.
    memang berat did …tp hal nie yg bakal bikik lu lebih baik manjalani hari esok....

    Kata seorang ‘sahabat’ , “di dunia ini tidak ada kawan, yang ada hanyalah lawan dan bakal lawan” :D tapi saya engga setuju, semua itu sesuai dgn apa yg kita tanam kok, kalo kita menanam kebaikan, pasti kebaikan jg yg akan kita tuai… hanya menuainya ga selalu dari orang yg sama dan terjadi pada kita… bisa jd pada keluarga atau pasangan atau anak2 kita nanti… Yang penting, hidup ini mesti berbuat kebaikan,.. perkara dijahatin sama orang yaa berarti Allah sedang menguji kekuatan n kesabaran kita… Hanya orang2 luar biasa yang mampu menghadapi masalah yg luar biasa pula.. :D . **duuuhh jd ceramah pagi2…:(

    ReplyDelete
  2. soooo true!
    duh, dengan sedihnya aku setuju banget sama kata-katamu... sayang, aku susah banget wujudin itu semua.. huhuhu...

    tapi memang, siapapun bisa menuai kebaikan yang kita tanam, dan itu yang bikin hati bisa jadi tentram. seandainya semudah mengetikkan ini... :(

    ReplyDelete