Pages

Blog Archive

Are you here because google didn't show you the right list from your keyword?

Sunday, December 12, 2010

Wanita Tangguh

ada perasaan yang mengganjal ketika aku duduk di kursi deretan depan, menemani nenekku sambil bercakap tentang keseharian. kami memang semakin jarang bertemu. semalam ini kusempatkan datang, meski harus meninggalkan tugas beberapa jam lebih cepat. kulihat wanita tua itu turun dari mobil, menggenggam erat tangan tante Wuri agar tidak tersandung ketika berjalan. kusambut tangan kirinya, berjalan bersamanya...

kurasakan keriput dan kendur di kulitnya. urat-urat hijau tua menjalari tubuhnya seperti akar bakau yang mencuat ke permukaan. sambil tersenyum, ia memandang ke sekitar. aku tahu pandangannya tak lagi sempurna. dengan atasan warna tua ditemani syal coklat muda yang membalut lehernya, ia tampak begitu lemah...

___________________________

pembawa acara mengarahkan keluargaku untuk duduk dideretan depan, tak lama berselang, acara pembukaan pun dimulai. laki-laki berkacamata tebal dengan frame hitam-memiliki tatoo bertuliskan "malaikat" di tangan kanannya-dia yang berperan sebagai pembawa acara itu, memanggil mama untuk memberi sambutan.

berkali-kali mama mengucapkan terima kasih, begitu juga tante Wuri setelah menerima DVD berisi film itu, kakak-beradik itu sekuat tenaga menahan air mata sambil mengucapkan terima kasih. namun tetesan air mata akhirnya brjatuhan dan berbaur dengan make-up yang telah di polesnya dengan rapi...

mereka berdua duduk bersebelahan. di dahi mereka terlihat garis wujud dari pikiran-pikiran yang tak terbaca olehku. dua orang wanita karir yang memiliki sifat sangat jauh berbeda, namun berhasil membawa anak-anaknya memperoleh pendidikan yang paling baik-dan masih terus berjalan. mereka berdua berusaha membaca langkah waktu yang akan menyerat kami, anak-anak mereka kedalam pusaran hidup yang berarus kencang dan berbahaya. mereka berdua, berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya...

___________________________

"Situasi yang Tak Terbaca"
sebuah pameran lukisan tunggal tante Tiwi. salah satu impian tante Tiwi yang akhirnya terwujud. empat hari menjelang pameran tunggalnya pada 10/10/2010 lalu, ia mengalami kecelakaan lalu lintas dan akhirnya meninggalkan kami semua. teman-teman tante Tiwi yang juga seniman akhirnya meneruskan pameran itu sesuai dengan amanah yang pernah diucapkannya.

wanita tangguh yang menghidupi kedua anaknya seorang diri itu dikenal sebagai Bilantiwi. sosok perempuan berambut kriting dan berkulit putih yang tidak pernah mengeluh dan selalu tersenyum. ia telah membuka mata kami tentang kehidupan, betapa seseorang dapat memberi harga pada sebuah makna kehidupan. betapa mahal arti kasih, kasih yang selama ini selalu tertindih ego. dia membuat aku sadar bahwa kita dapat terlepas kapan saja dari impian, namun merajutnya sebagai kenyataan bukanlah tidak mungkin... dan ia juga mengukir dengan jelas bahwa hidup itu sangat indah untuk diperjuangkan...

___________________________


di pameran itu, aku melihat beberapa wanita-wanita tangguh dikeluargaku. wajah mereka kini mulai terlihat tua namun senyuman bangga juga perasaan haru tergambar jelas di raut-raut wajah mereka.
Eyang Putri, seorang wanita tua yang memiliki masa lalu yang sangat berat namun berhasil membuktikan bahwa seorang wanita mampu memberikan hidup yang layak bagi anak-anaknya...
Mama, wanita yang selalu mencoba merengkuh waktu agar dapat menata hidup banyak orang dengan sempurna...
Tante Wuri, wanita paling ulet dan tekun yang selalu mengucapkan kalimat-kalimat positif yang memotivasi banyak orang untuk melakukan hal terbaik bagi hidup...
Tante Tiwi, dipameran lukisan itu, terbaca jelas sosok wanita yang hidup dengan seni sebagai nadinya, seni yang membuat kita kaya akan warna kehidupan. seni yang rumit. seni yang indah. seni yang tek ternilai harganya...

gadis berkemeja warna tua itu baru saja menyelesaikan permainan teaternya. ia meninggalkan pentas dengan menyisakan pandangan matanya yang berkaca-kaca. kuntum-kuntum mawar merah dan hitam berserakan dilantai papan catur. mawar-mawar hiasan itu terinjak oleh pengunjung pameran yang menikmati acara pembukaan. alunan musik dari bambu menyentuh setiap sudut ruangan membuat merinding merasakan keindahannya. lampu-lampu menyorot lukisan bergambar sosok wanita memegang mawar.

aku, seorang muda dari keluarga yang sama, sedang menata diri-menata hidup. mempersiapkan diri menjadi seorang tangguh yang tak pernah putus asa dan menyerah. aku ingin menjadi seperti mereka, sosok wanita-wanita hebat.

No comments:

Post a Comment