When We Smile

hello guys :) i'm back! i'm back! hahahaa~
as we know, i'm travelling around east java for work. it's been a month since i decided to join in this project. Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Babat, Tuban, and now i'm here at Bojonegoro! it's more like holiday than work. sooo muuchh fuuunn!! hihihi!

disetiap tempat baru, aku menemukan hal yang berbeda. ada perbedaan gaya hidup maupun budaya. menyenangkan, terlebih aku bisa belajar sedikit bahasa jawa yang terkenal sebagai bahasa paling rumit didunia itu... hahahaa~ i found words that sounds weird in me LOL! banyak kosakata bahasa jawa yang aku pelajari. tapi kelemahan tetap pada mengingat angka-angka dalam bahasa jawa. beberapa kali aku membeli makanan di pedagang kecil, mereka berbicara dengan bahasa jawa halus, dan akhirnya aku berlari pada translater yang tidak lain adalah teman-teman satu tim untuk membantu mengartikan. hehehee~

ya, kota-kota kecil yang sebagian besar belum pernah aku kunjungi for stay, beberapa hanya dilewati saja ketika aku berkunjung ke kota lain. ada perasaan suka dan duka juga mengunjungi kota-kota baru. sometimes, aku merasa sedih melihat pengemis dipinggir-pinggir jalan. it's not a new, i know. tapi membayangkan pengemis dikota besar besar yang penduduknya bisa memberikan seribu-dua ribu rupiah tanpa berpikir panjang bisa menjadi sesuatu yang jauh berbeda. dikota-kota kecil dan sepi, pengemis mau dapat dari mana? harga tiga ribu rupiah saja sudah bisa mendapatkan nasi bungkus, tentu penduduk dikota-kota kecil akan berpikir dua kali, tiga kali memberi pengemis dengan uang seribu rupiah bisa mereka gunakan untuk sebungkus nasi pengganjal lapar mereka. aku sedih melihat pemandangan seperti itu, bagaimana kota yang kecil dan jarang penduduk bisa ada pengemis dan itu tidak terurus?

ketika aku mengetik ini, datang seorang bapak tua berbadan bungkuk yang mempunyai kelainan dipunggungnya (memiliki punuk seperti unta). ia hanya membawa sebuah tas plastik bekas berisi benda yang tampak sangat ringan. ketika aku menghampirinya, ia tersenyum, memperlihatkan gigi-gigi kuningnya yang tak lagi utuh. dimanapun kamu berada, ada satu bahasa yang selalu bisa membuatmu mengenal sekitar. bahasa itu adalah senyuman.

another topic.
sun bathing. sounds fun, eh? no, no, no, hahahaa~ i feel like burning x(
matahari cerah sekali! the sun is shining too much! cuaca akhir-akhir ini menjadi tidak begitu bersahabat. global warming semakin memperlihatkan wujudnya. keadaan panas sekali, lalu dalam beberapa menit datang angin kencang disusul hujan angin yang deras. oh earth, am i too small to fix you?